Senin, 23 September 2013

Sebuah Perjuangan Kecil

sebuah perjuangan kecil telah ku lakukan untuk berpartisipasi dalam ajang perlombaan panjat dinding se bali di politeknik negeri bali bukit jimbaran, sabtu 21 september lalu. ya namanya aja anak awam nggak tau apa dan baru pertama kali ikut lomba panjat dinding yang "se bali" itu ya lumayan sesuatu rasanya. bersaing melawan orang orang yang sudah berpengalaman dan mental baja memang sudah menjadi persaingan yang amat ketat. adapun ketentuan dan peraturan peserta yang boleh mengikuti event tersebut yaitu sd smp sma dan termasuk atlit lain yang tidak mendapat juara dalam ajang porprov (pekan olahraga provinsi) beberapa minggu yang lalu tentunya diperbolehkan ikut.

dalam event tersebut saya tidak bermodalkan apapun, pendaftaran h-2 dan waktu latihan pun tidak pernah sama sekali, cuma berbekal mental ingusan dan teknik yang saya dapat dari porjar (pekan olahraga pelajar) tahun lalu. babak kualifikasi dimulai pada hari sabtu jam 4 sore, dan itupun saya baru tau pada hari itu waktu saya di kelas saat menemba kewajiban saya sebagai siswa, tersentak kaget dan pulang sekolah pukul 14.00 siang. bergegas pulang ngebut yang berada di abiansemal demi ganti baju dan mengambil kwitansi pendaftaran yang kebetulan tertinggal dirumah. ngebut, tergesa gesa dan panik bercampur aduk saat mengendarai motor hitam tercinta sehingga maut pun seringkali hampir menimpaku.


dan akhirnya berhasil selamat sampai rumah dan langsung menuju ke poltek dengan utuh. lomba kualifikasi dimulai dan saya berakhir dengan peringkat 23 dalam babak kualifikasi ini, saya kira nggak bakal lolos, haha ternyata lolos, puji Tuhaaaaan



selanjutnya babak semi final dimulai pada keesokan harinya yaitu hari minggu 22 september jam 10 pagi. namun sang maha kuasa mungkin belum mngijinkan saya untuk lolos ke babak final. alhasil saya berada di posisi ke 14 sedangkan yang dibutuhkan untuk babak final adalah peserta yang menduduki peringkat 8 besar.



ya memng pada awalnya saya tida yakin untuk memenangkan event ini, saya menganggap ini sebagai latian mental, dan menambah pengalaman. mengambil hikmahnya saja itu memang lebih baik walaupun terkadang sakit, haha bahasanya. tep semangat






Tidak ada komentar:

Posting Komentar